12 Oktober 2009
Jakarta, 12/10/09 (BPKSDM) – Menindaklanjuti penandatanganan MoU antara Dep. PU dengan Dep. Hukum dan HAM pada 17 Agustus 2009 yang lalu, BPKSDM melaksanakan Pelatihan Tower Crane tingkat pemula bagi Narapidana. Kepala BPKSDM Sumaryanto Widayatin pada pembukaan Pelatihan (12/10) di Jakarta menyatakan adanya pelatihan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan kelas II Cipinang ini adalah wujud kepedulian Dep.PU untuk membina narapidana agar nantinya siap terjun kembali ke masyarakat.
“Lagipula saat ini operator Tower Crane sangat dibutuhkan mengingat pemerintah daerah sedang giat-giatnya melakukan pembangunan fisik”, tambah Sumaryanto. Bahkan menurut Kepala BPKSDM, kebutuhan akan operator Tower Crane tidak hanya tinggi di dalam negeri tapi juga tinggi di pasar luar negeri. Sebagai contoh saat ini negara-negara Timur Tengah seperti Al-Jazair, Libya, dan sebagainya sangat membutuhkan operator bidang ini, selain juga memerlukan operator Wheel Loader, Excavator, Motor Grader, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, bahwa jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia saat ini telah mencapai 4,7 juta dimana hampir 4,3 juta diantaranya adalah terampil termasuk tenaga operator dan mekanik alat berat. Data yang diambil dari LPJK, saat ini yang sudah bersertifikat hanya sekitar 200.00 an, jadi masih sekitar 4,1 juta tenaga terampil yang belum bersertifikat. Tentunya dari data tersebut Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak, dan tentunya membutuhkan bantuan dari seluruh aspek masyarakat untuk mewujudkan tenaga kerja terampil yang bersertifikat.
Pelatihan Operator Tower Crane Tingkat Pemula dan Bimbingan Teknis Konstruksi Pelaksana Gedung dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober s.d. 16 November 2009 bertempat di Balai Pelatihan Konstruksi Suratmo Jakarta. Peserta pelatihan keseluruhan berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 10 orang warga binaan LP kelas II Cipinang, serta 15 orang peserta masyarakat umum yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. (tw/nn)
http://bpksdm.pu.go.id/?menu=10&kd=346
“Lagipula saat ini operator Tower Crane sangat dibutuhkan mengingat pemerintah daerah sedang giat-giatnya melakukan pembangunan fisik”, tambah Sumaryanto. Bahkan menurut Kepala BPKSDM, kebutuhan akan operator Tower Crane tidak hanya tinggi di dalam negeri tapi juga tinggi di pasar luar negeri. Sebagai contoh saat ini negara-negara Timur Tengah seperti Al-Jazair, Libya, dan sebagainya sangat membutuhkan operator bidang ini, selain juga memerlukan operator Wheel Loader, Excavator, Motor Grader, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, bahwa jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia saat ini telah mencapai 4,7 juta dimana hampir 4,3 juta diantaranya adalah terampil termasuk tenaga operator dan mekanik alat berat. Data yang diambil dari LPJK, saat ini yang sudah bersertifikat hanya sekitar 200.00 an, jadi masih sekitar 4,1 juta tenaga terampil yang belum bersertifikat. Tentunya dari data tersebut Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak, dan tentunya membutuhkan bantuan dari seluruh aspek masyarakat untuk mewujudkan tenaga kerja terampil yang bersertifikat.
Pelatihan Operator Tower Crane Tingkat Pemula dan Bimbingan Teknis Konstruksi Pelaksana Gedung dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober s.d. 16 November 2009 bertempat di Balai Pelatihan Konstruksi Suratmo Jakarta. Peserta pelatihan keseluruhan berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 10 orang warga binaan LP kelas II Cipinang, serta 15 orang peserta masyarakat umum yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. (tw/nn)
http://bpksdm.pu.go.id/?menu=10&kd=346
0 komentar:
Posting Komentar