PELATIHAN TUKANG PEMULA BIDANG KONSTRUKSI DI LAPAS NARKOTIKA CIPINANG TINGKAT KEDUA

10 Februari 2010

Jakarta, 26/01/10 (BPKSDM) - Indonesia banyak memiliki tukang yang ahli dibidang konstruksi, tetapi para tukang ini tidak memiliki sertifikat yang dapat membuktikan bahwa mereka kompeten. Kondisi ini menyebabkan sulitnya bangsa kita mengirim keluar tenaga terampil dari Indonesia untuk berkarya di luar negeri.

Sementara itu permintaan tukang terampil dari Negara asing sangat berlimpah. “Misalnya saja Libya beberapa waktu lalu mengajukan permintaan 10.000 tenaga terampil dari Indonesia untuk melakukan pembangunan dinegaranya, tetapi kita hanya sanggup mengirimkan kurang lebih 600 tenaga terampil”, demikian disampaikan Kepala Bidang Pelatihan Keterampilan Konstruksi, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi BPKSDM Krisna Nur Miradi pada Pelatihan Tukang Pemula Bidang Konstruksi di LAPAS Narkotika Jakarta.

Selain masalah sertifikat diatas kekurangan tenaga kerja Indonesia adalah sikap dari banyak pekerja Indonesia yang kurang professional, sebagai contoh: banyak pekerja Indonesia yang tidak menyepakati kontrak karena “penyakit Kangen” yang terlalu tinggi sehingga ditengah kontrak banyak pekerja yang bikin onar sehingga mereka berharap dapat dipulangkan kembali ke Negara Indonesia.

Oleh karena itu, BPKSDM Kementerian PU bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Jakarta di bawah koordinator Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melaksanakan Pelatihan Kegiatan Pelatihan Tukang Pemula Bidang Konstruksi di LAPAS Narkotika Cipinang 26 Januari s.d. 17 Maret 2010. Pelatihan ini dilakukan kepada 18 (Delapan Belas) Orang Peserta, yang terdiri dari keterampilan untuk jurusan pekerjaan kayu/carpentry dan pekerjaan batu/masonry.

Amalia Abidin Direktur Bina Latihan Kerja dan Produksi Direktorat Jendral Pemasyarakatan sangat senang dengan diadakannya kerjasama ini. Pelatihan konstruksi tingkat pemula dianggap mampu membantu program lapas, yaitu pelatihan ke narapidana di lapas khususnya lapas narkotika Jakarta. Sehingga para narapidana ini nantinya memiliki suatu keterampilan khusus yang bisa digunakan di masyarakat luas apabila mereka sudah keluar dari lapas nantinya.

Kegiatan pelatihan tukang pemula bidang konstruksi khususnya dibidang tukang kayu dan tukang batu sudah memasuki angkatan Ke 2 di lapas narkotika Jakarta. Angkatan pertama yang sudah terlebih dahulu mengikuti pelatihan dianggap BERHASIL karena hasil karyanya sudah banyak digunakan di masyarakat luas berupa hasil2 kusen kayu dan meubel oleh tukang kayu dan tukang batunya bekerja di pembangunan perumahan di CIbubur dan Cibinong Jawa Bara. (tw/nn)

http://bpksdm.pu.go.id/?menu=10&kd=383


 

Read More...